Cari Blog Ini

Selasa, 20 April 2010

Rahasia dibalik Anak Cerdas

Agar si buah hati tumbuh menjadi anak anak yang sehat dan cerdas, maka banyak hal yang dipersiapkan sejak dini. Tiga tahun pertama adalah periode penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Memasuki usia 1 tahun, aktivitas anak kian meningkat sangat pesat. Pada masa ini hingga usia anak berumur 3 tahun adalah periode yang sangat menentukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Karena, dimasa inilah, perhatian yang lebih dari orang tua sangat dibutuhkan. Baik dalam hal, memberikan kasih sayang, mendidik, maupun menyediakan nutri untuk menunjang aktivitas maupun pertumbuhan kecerdasan anak.

2 hal yang berpengaruh dalam perumbuhan anak cerdas yaitu :

Faktor genetika atau keturunan. Faktor ini bukan merupakan faktor utama dalam mempengaruhi anak cerdas, yaitu sekitar 30 %. Walaupun hanya sekitar 30%, tentu saja juga mempunyai peran dalam membentuk dan menunjang pertumbuhan anak cerdas. Saya memaknai bahwa faktor genetika dalam hal ini adalah bahwa orang tua yang sehat dan cerdas akan mempunyai anak yang sehat dan cerdas. Namun, perlu digarisbawahi, bahwa diperlukan juga faktor penunjang dalam hal ini yaitu peran nutrisi dan rangsangan lain ketika si anak masih dalam kandungan.

Rangsangan terhadap bayi di dalam kandungan dapat berupa mendengarkan orang mengaji (Qiraah Qur’an) atau mungkin si ibu yang mengaji sehingga buah hati dalam kandungan bisa mendengarkan lantunan merdu dari suara ibu. Rangsangan itu juga bisa berupa musik, dalam hal ini musik klasik, karena musik klasik memiliki kombinasi suara yang terbaik dalam musik.

Faktor lingkungan menjadi faktor utama dan penting dalam pertumbuhan kecerdasan anak. Anak dari orang tua cerdas akan cenderung cerdas pula apabila faktor lingkungan mendukung kecerdasannya sejak di dalam kandungan, masa bayi dan balita.Walaupun kedua orang tuanya cerdas, tetapi jika faktor lingkungan tidak dipenuhi maka potensi kecerdasan tidak akan optimal.

Sedangkan anak yang lahir dari orang tua yang kebetulan tidak berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi, belum tentu mereka tidak cerdas. Hal ini mungkin disebabkan karena tidak ada kesempatan atau hambatan ekonomi, bisa menjadi cerdas jika dicukupi kebutuhan untuk pengembangan kecerdasan sejak di dalam kandungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar