Cari Blog Ini

Kamis, 20 Mei 2010

Dunia Hantu, Jin, Setan dan Makhluk Halus

Allah SWT telah banyak membuatkan contoh dan pelajaran untuk kita. Baik itu berupa kisah umat terdahulu, umat yang ada pada jaman Nabi, maupun perkara yang akan di hadapi oleh manusia pada masa yang akan datang.

Allah juga membuat permisalan dari mahkluk ciptaanNya selain manusia. Terkadang berupa nyamuk, kera, anjing dan sebagainya. Permisalan yang Allah sebutkan dalam Al Quran itu adalah sebagai pelajaran bagi hamba hambaNya yang beriman.

Salah satu contoh yang Allah SWT terangkan dalam Al Quran adalah sekelompok jin yang mereka menyimak Al Quran dari Nabi Muhammad, kemudian mengimaninya. Merekapun mengambil pelajaran berharga dari Nabi Muhammad.

Jin, memang ada yang jahat tetapi ada juga yang mau mendengarkan Al Quran. Bahkan mereka menyimaknya langsung dari Nabi, bersemangat dan meminta Nabi untuk membacakan Al Quran khusus untuk mereka.

Jin adalah salah satu mahkluk ciptaan Allah. Jin adalah anak keturunan iblis. Allah menciptakannya dari api. Iblis diberi tangguh oleh Allah dengan ia tidak mati hingga hari kiamat. Berbeda dengan jin, jin akan mati bila Allah telah menghendakinya.

Sebagaimana manusia, jin juga berkelompok kelompok dan bersuku suku. Ada jin yang berasal dari golongan atas dan ada yang dari golongan rendahan. Ada jin laki laki dan jin perempuan. Jin juga makan, minum dan berketurunan.

Tubuh jin sangat ringan. Allah memberikan kelebihan kepada jin kemampuan mengubah wujud menirukan mahkluk lain, seperti ular, anjing, tikus dan bahkan bisa menyerupai manusia kecuali Nabi.

Para jin juga mendapat beban seperti manusia untuk melaksanakan perintah dan meninggalkan yang Allah larang. Diantara jin ada yang tinggal di rumah rumah, di jalan jalan, lubang atau goa. Ada pula yang menghuni rumah kosong. Mereka tidak diperbolehkan mengganggu manusia. Apabila mereka mengganggu manusia maka mereka telah berbuat zhalim. Sebagaimana pula manusia dilarang mengganggu jin.

Contohnya adalah dengan mengencingi lubang yang dibuat binatang maupun jin, karena lubang itu adalah tempat tinggal mereka. Oleh karena itu Nabi melarang umatnya kencing di lubang.

‘Jangan sekali kali slaah seorang dari kalian kencing di lubang’ (HR An Nasai)

Contoh lainnya adlaah suatu ketika pada masa Nabi ada seorang sahabat yang baru pulang dari perang. Ketika ia telah sampai di rumahnya ia mendapati ada seekor ular di dalam rumahnya. Ketika ia melihat ular tsb, ia langsung membunuhnya. Seketika itu pula sahabat tadi meninggal.

Peristiwa ini disampaikan kepada Nabi, lalu beliau menerangkan bahwa ular yang di bunuh itu adlah jin yang langsung membalasnya dan bahwasanya ada sekelompok jin di Madinah yagn telah masuk Islam. Beliau memberikan aturan kepada umatnya apabila ada ular di dalam rumah hendaknya ular itu di beri peringatan untuk keluar, dan diberi waktu 3 hari karena bisa jadi ia adalah jin muslim. Kecuali ular yang memiliki dua garis putih di punggungnya (dzuthufyatain) dan yang ekornya pendek seperti terpotong (al-abtar), maka ular ini harus di bunuh dimanapun di jumpai.

Apabila tidak keluar juga setelah hari maka ular itu dibunuh karena ia adalah jin kafir. Adapun ular yang di luar rumah, maka Nabi memerintahkan untuk membunuhnya. Demikianlah yang dituntunkan Nabi pada kita dalam menghadapi mahkluk lain.

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan agama ini sempurna, sehingga tidak ada lagi aturan bergaul baik dengan sesama manusia maupun mahkluk yang lain kecuali telah di terangkan. Semoga Allah menjadikan kita hamba hambaNya yang istiqomah diatas agamaNya hingga meninggal.