Cari Blog Ini

Minggu, 16 Mei 2010

Hari baik jawa

Tradisi Perhitungan tanggal berdasarkan hari lahir versi Jawa atau
yang di sebut dengan NEPTU ecara manual dapat di perhitungkan dengan
rumusan sebagai berikut.


Perhitungan Secara Manual
Berikut ini adalah cara untuk menghitung neptu seseorang secara manual. Sebagai contoh: seseorang yang lahir pada tanggal 28 April 1978

Menghitung dina (hari):
Cari angka pertemuan antara tahun di sebelah kiri dan bulan di bagian atas pada Tabel 1
Sebagai contoh: Tahun 1978 dan bulan April pertemuannya adalah 6
Jumlahkan angka pertemuan tersebut dengan tanggal, yaitu 28 + 6 = 34
Cari nilai (34) di Tabel 2, tarik garis lurus ke samping kiri akan menemukan harinya yaitu Jum’at
Menghitung pasaran (pon, wage, kliwon, dsb):
Cari angka pertemuan antara tahun di sebelah kiri dan bulan di bagian atas pada Tabel 3
Sebagai contoh: Tahun 1978 dan bulan April pertemuannya adalah 0
Jumlahkan angka pertemuan tersebut dengan tanggal, yaitu 28 + 0 = 28
Cari nilai (28) di Tabel 4, tarik garis lurus ke samping kiri akan menemukan pasarannya yaitu Pon
Menghitung neptu hari dan pasaran:
Gunakan Tabel 5 untuk mengetahui nilai hari. Sebagai contoh: Jum’at nilainya 6
Gunakan Tabel 6 untuk mengetahui nilai pasaran. Sebagai contoh: Pon nilainya 7
Jumlahkan kedua nilai tersebut. Sebagai contoh:6 + 7 = 13
Sistem Penanggalan Jawa
Sistim Penanggalan Jawa lebih lengkap dan komprehensif apabila dibandingkan dengan sistim penanggalan lainnya, lengkap dan komprehensifnya adalah suatu pembuktian bahwa ketelitian Jawa dalam mengamati kondisi dan pengaruh seluruh alam semesta terhadap planet bumi seisinya termasuk pengaruh kepada pranatan kehidupan manusia, dapat disampaikan antara lain adanya rumusan tata penanggalan jawa sebagai berikut :

A. Pancawara - Pasaran;
Perhitungan hari dengan siklus 5 harian :
1. Kliwon / Kasih
2. Legi / Manis
3. Pahing / Jenar
4. Pon / Palguna
5. Wage / Kresna / Langking.

B. Sadwara - Paringkelan,
Perhitungan hari dengan siklus 6 harian :
1. Tungle / Daun
2. Aryang / Manusia
3. Wurukung / Hewan
4. Paningron / Mina / Ikan
5. Uwas / Peksi / Burung
6. Mawulu / Taru / Benih

C. Saptawara - Padinan,
Perhitungan hari dengan siklus 7 harian :
1. Minggu / Radite
2. Senen / Soma
3. Selasa / Anggara
4. Rebo / Budha
5. Kemis / Respati
6. Jemuwah / Sukra
7. Setu / Tumpak / Saniscara

D. Hastawara - Padewan,
Perhitungan hari dengan siklus 8 harian :
1. Sri
2. Indra
3. Guru
4. Yama
6. Rudra
7. Brahma
8. Kala
9. Uma

E. Sangawara - Padangon,
Perhitungan hari dengan siklus 9 harian :
1. Dangu / Batu
2. Jagur / Harimau
3. Gigis / Bumi
4. Kerangan / Matahari
5. Nohan / Rembulan
6. Wogan / Ulat
7. Tulus / Air
8. Wurung / Api
9. Dadi / Kayu

F. Wuku,
Perhitungan hari dengan siklus mingguan dari 30 wuku :
01. Sinta
02. Landhep
03. Wukir
04. Kurantil
05. Tolu
06. Gumbreg
07. Warigalit
08. Warigagung
09. Julungwangi
10. Sungsang
11. Galungan
12. Kuningan
13. Langkir
14. Mandhasiya
15. Julungpujud
16. Pahang
17. Kuruwelut
18. Marakeh
19. Tambir
20. Medhangkungan
21. Maktal
22. Wuye
23. Manahil
24. Prangbakat
25. Bala
26. Wugu
27. Wayang
28. Kulawu
29. Dhukut
30. Watugunung

G. Sasi Jawa - ada 12 :
01. Sura
02. Sapar
03. Mulud
04. Bakdomulud
05. Jumadilawal
06. Jumadilakhir
07. Rejeb
08. Ruwah
09. Poso
10. Sawal
11. Dulkangidah
12. Besar

H. 8. Tahun Jawa - ada 8 :
01. Alip
02. Ehe
03. Jimawal
04. Je
05. Dal
06. Be
07. Wawu
08. Jimakir

I. Windu - umurnya 8 tahun :
01. Adi / Linuwih
02. Kuntara
03. Sengara / Panjir
04. Sancaya / Sarawungan

J. Lambang - umurnya 8 tahun jumlahnya ada 2 :
01. Lambang Langkir
02. Lambang Kulawu.

K. Kurup - umurnya 15 windu atau 120 tahun, ada 7
kurup (menurut tanggal 1 Suro tahun Alip) :
01. Senen / Isananiyah
02. Selasa / Salasiyah
03. Rebo / Arbangiyah
04. Kemis / kamsiyah
05. Jemuwah / Jamngiyah
06. Setu / Sabtiyah
07. Akad / Akdiyah

L. Mangsa- jumlahnya 12 :
01. Kasa / Kartika
02. Karo / Pusa
03. Katiga / Manggasri
04. Kapat / Setra
05. Kalima / Manggala
06. Kanem / Maya
07. Kapitu / Palguna
08. Kawolu / Wisaka
09. Kasanga / Jita
10. kasepuluh / Srawana
11. kasewelas / Sadha
12. Karolas / Asuji

Sistim Penanggalan Jawa disebut juga Penanggalan Jawa Candrasangkala atau perhitungan penanggalan bedasarkan peredaran Bulan mengitari Bumi. Petungan penanggalan Jawa sudah dicocokkan dengan penanggalan Hijriah. Namun demikian pencocokkan ini bukanlah menjiplak sepenuhnya juga memperhunakan perhitungan yang rumit oleh para leluluhur kita.
Ada perbedaan yang hakiki antara sistim perhitungan penanggalan Jawa dengan penanggalan Hijriah, perbedaan yang nyata adalah pada saat penetapan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan.
Candrasangkala Jawa menetapkan bahwa pergantian hari ketika pergantian sasi waktunya adalah tetap yaitu pada saat matahari terbenam (surup - antara pukul 17.00 sampai dengan 18.00), sedangkan pergantian hari ketika pergantian sasi/bulan pada penanggalan Hijriah ditentukan melalui Hilal dan Rukyat.




Hari Lahir

1. Hari Senin
Tidak pelit, ikhlas hati dalam memberi, tidak bisa menyimpan uang, senang membela kebenaran, mudah tersinggung dan tidak pandai bicara.

2. Hari Selasa
Mudah terpengaruh, tidak mempunyai pendirian tetap, gampang naik darah, tidak sabaran dan selalu mau menang sendiri.

3. Hari Rabu
Pendiam namun kalau sudah bicara tidak terduga, tidak suka mencampuri urusan orang lain, baik hati, suka menolong dan banyak rejeki.

4. Hari Kamis
Pendiriannya tidak tetap, suka dipuji, mudah emosi, mudah terbujuk oleh rayuan halus dan tidak sabaran.

5. Hari Jumat
Disukai orang banyak, kuat mental, suka menolong, suka memberi nasehat yang baik dan suka mempelajari ilmu pengetahuan

6. Hari Sabtu
Giat bekerja, rajin pandai mencarari rejeki, ditakuti orang banyak, pandai menempatkan diri dan bisa menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.

7. Hari Minggu
Pandai bergaul, disukai orang banyak, berjiwa besar, suka merendahkan diri, pandai berbicara dan dapat mengatasi masalah yang dihadapiya dengan baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar